smpn30kotabekasi@gmail.com
(021) 8228057
Artikel Pameran Seni Rupa Kelas IX

Artikel -------------

 

PAMERAN SENI RUPA

(Creative During The Pandemic)

Oleh : Wahyu Nugroho, S. Pd.


?Pandangan E.H. Gombrich (1909-2001) tentang “Seniman lebih melihat apa yang ia lukis, ketimbang melukis yang ia lihat”. Pandangan ini memiliki makna bahwa sesungguhnya ketika seorang seniman berkarya, bukan lagi menekankan pada konsep mimesis melainkan representasi. Representasi dalam konteks ini merujuk pada pemahaman bahwa seniman memiliki pola pola dan tema tertentu sejalan dengan konvensi zamannya.

?Dalam konteks perubahan sosial yang terjadi sebagai dampak dari Pandemi Covid 19 ini, terdapat fenomena menarik dalam perkembangan seni rupa. Bukan hanya pada ide/gagasan/konsep berkarya, namun juga pemilihan tema yang digunakan dalam berkarya.

?Tema “Creative During The Pandemic” dalam Pameran Seni Rupa yang diselenggarakan oleh siswa siswi Kelas IX SMP Negeri 30 Kota Bekasi sebagai upaya merespon kreativitas siswa siswi pada perubahan tatanan kehidupan yang sangat drastis baik dalam hal pola pikir, prilaku, tindakan dan cara kerja. Tak terkecuali didalamnya bidang seni rupa. Perubahan fenomena tersebut merespon kreativitas siswa siswi untuk mencoba menciptakan karya seni di saat pandemi dan memamerkannya dalam sebuah Pameran Seni Rupa.

Pengertian Pameran Seni Rupa

?Pameran seni rupa adalah kegiatan untuk menyajikan karya seni rupa agar dapat diapresiasi oleh masyarakat luas secara sadar melalui penyampaian yang terencana sehingga dapat terselenggara sesuai dengan tujuan. Pameran memajang atau memamerkan karya dengan berbagai pertimbangan dari berbagai sudut pandang. Pertimangan tersebut meliputi tata letak artistik, kenyamanan penjelajahan, kuratorial, dan berbagai rangkaian acara untuk menyokongnya seperti pembukaan, penutupan, dan artist talk.

?Penyelenggaraannya sendiri dapat dilakukan di berbagai tempat yang umumnya adalah galeri, berupa ruang atau kesatuan bangunan yang memang dirancang untuk berpameran. Namun kegiatan ini dapat dilakukan di berbagai tempat seperti sekolah atau kampus pendidikan yang lain, hingga ke ruangan terbuka (outdoor).

?Apa yang menjadi lebih penting adalah penyusunan rencana, sarana penunjang dan persiapan pameran. Inti dalam berpameran adalah menyusun atau membangun sarana dan rangkaian kegiatan penunjang yang terencana untuk menyampaikan karya seni rupa pada masyarakat luas dengan baik.

Tujuan Pameran Seni Rupa

?Sebetulnya, tujuan dari pameran seni rupa sangat bergantung pada keinginan serta visi dari penyelanggaranya. Namun, secara umum, tujuan pameran seni rupa dapat digeneralisir menjadi beberapa poin di bawah ini :

1.   Tujuan Komersial, berarti bertujuan untuk menjual karya seni.

2.   Tujuan Sosial dan Kemanusiaan, hasil penjualan karya akan disumbangkan pada yang membutuhkan, atau pameran tidak mengadakan penjualan sama sekali. Dalam tujuan seperti ini, pameran lebih ditujukan pada pergerakan sosial.

3.   Tujuan Pendidikan, pameran ditujukan untuk menyebarkan pengetahuan seni untuk kemajuan seni sendiri. Selain itu, kegiatan pameran seni ini sebagai Ujian Praktik Seni Budaya Kelas IX.

?Tujuan utama dari pameran seni rupa adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan yang maksimal. Pameran yang tersusun dengan baik akan membuat pengunjungnya secara sadar dan sepenuhnya berusaha untuk mengapresiasi karya, berbeda dengan ketika mereka tidak sengaja melihat karya pada gulir sosial media, dan sebagainya.

?Apresiasi maksimal yang dihasilkan oleh pameran itu akan sangat mempermudah tujuan lain yang diinginkan tercapai, baik secara komersial, sosial, maupun pendidikan.

?Salah satunya adalah penjualan karya, tentunya hal ini adalah tujuan yang paling umum untuk ditargetkan pada suatu pameran. Tidak mudah untuk menjual karya seni murni, apalagi jika karya tersebut benar-benar eksperimental. Penjualan karya seni murni membutuhkan strategi lebih yang salah satu caranya adalah melibatkan pameran yang sukses.

?Namun pameran juga tidak hanya membicarakan masalah penjualan. Beberapa pameran sama sekali tidak mencari dana namun justru ingin menyuarakan isu-isu sosial dan kemanusiaan yang dianggap sedang berkecamuk di dunia, seperti: hak asasi manusia, kesetaraan gender, kerusakan alam, dan sebagainya.

?Selain itu, pendidikan juga menjadi tujuan utama yang sering ingin dicapai. Pendidikan seni melalui pameran yang terselenggara dengan baik tidak hanya metransfer ilmu dan pemahan seni saja. Justru pameran yang terselenggara dengan baik akan memberikan dampak panjang pada banyak aspek lain, termasuk daya apresiasi masyarakat, penjualan karya dan regenerasi seniman di masa depan.

Manfaat Pameran Seni Rupa

 ?Manfaat pameran sendiri akan menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk memberikan apresiasi terhadap karya seni. Kegiatan ini akan menambah wawasan dan kemampuan kita untuk memberikan evaluasi (penilaian) karya seni secara lebih objektif (adil).

?Pameran akan mempererat hubungan para pelaku seni karena akan membutuhkan kerjasama untuk menyelenggarakannya, termasuk di sekolah ataupun kampus, akan melatih kerja sama dan mempertebal pengalaman sosial.

?Pameran seni juga akan melatih tanggungjawab setiap individu yang berhubungan langsung dengan kegiatan pameran dalam membuat suatu perencanaan proyek kerja seni menjadi lebih baik. Karya yang diapresiasi dengan baik melalui pameran yang terselenggara dengan baik pula akan membangkitkan motivasi seniman dalam berkarya (Cahyono, 1994).

Fungsi Pameran Seni Rupa

 ?Pameran seni memiliki fungsi utama sebagai media komunikasi antara perupa (pencipta seni/seniman) dan apresiator seni (pengamat seni). Pameran seni rupa hakikatnya berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat.

?Sementara itu, dalam konteks pendidikan (sekolah/kampus), Nurhadiat (1996, hlm. 125) secara khusus berpendapat bahwa pameran seni memiliki fungsi sebagai berikut :

1.   Membangkitkan motivasi berkarya seni

2.   Berkarya seni (karena pameran membutuhkan karya untuk dipamerkan)

3.   Pendidikan (belajar) berorganisasi

4.   Penyegaran dari kejenuhan belajar

5.   Meningkatkan apresiasi seni

Sasaran Kegiata Pameran

            Sasaran dari kegiatan pameran ini adalah siswa-siswi kelas VII dan VIII, supaya mereka faham dan mengerti akan kegiatan pameran tersebut dan dapat menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi di kemudian hari.

Merencanakan Pameran Seni Rupa

?Merencanakan pameran harus dilakukan secara sistematis dan logis agar dapat berjalan dengan lancar. Beberapa tahapan perencanaan pameran akan dijelaskan pada poin-poin di bawah ini :

1. Menentukan Tujuan

?Ini adalah langkah awal yang harus diperhatikan, apakah pameran akan bertujuan komersil, menyuarakan isu sosial / kemanusiaan, dsb.

2. Menentukan Tema Pameran

?Penentuan tema pameran befungsi untuk memperjelas tujuan yang ingin dicapai, gunakan tema yang sesuai dengan “misi” yang ingin dilaksanakan.

3. Menyusun Kepanitiaan

?Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi tempat dan instansi yang mengadakan pameran akan memastikan setiap individu bekerja sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing.

4. Menentukan Waktu dan Tempat

?Penentuan waktu dan tempat pameran yang diselenggarakan harus disesuaikan dengan tujuan dan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, jika pameran diselenggarakan di instansi pendidikan seperti sekolah, maka tentukan waktu yang tepat agar pameran mendapatkan eksposur maksimal (pengunjung yang banyak) dan tidak mengganggu kegiatan penting lainnya di sekolah, seperti hari jumat-sabtu. Tentukan tempat yang strategis dan memadai, misalnya gedung serba guna/aula sekolah hingga ke beberapa kelas connecting.

5. Menyusun Agenda Kegiatan

?Menyusun agenda kegiatan dilakukan untuk memberikan panduan waktu pelaksanaan untuk semua pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran seni rupa. Agenda dapat disusun melalui tabel perencanaan yang berisikan komponen jenis kegiatan dan waktunya.

6. Menyusun Proposal Kegiatan

?Proposal disusun sebagai pedoman pameran tertulis yang sistematis dan sangat bermanfaat untuk semua pihak penyelenggara dan pihak luar yang ingin ikut terlibat secara tidak langsung, misalnya melalui sponsorship. Tentunya seperti namanya, proposal dapat digunakan untuk menjadi pengajuan resmi pada pihak lain, untuk menggalang dana maupun bantuan dalam bentuk lainnya. Sistematika penulisan proposal meliputi: nama kegiatan, tema, latar belakang, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan, kegiatan, susunan kepanitiaan, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan sebagainya.

Persiapan Pameran

?Setelah penyusunan rencana, maka langkah selanjutnya dalam menyelenggarakan pameran seni rupa adalah melakukan persiapan konkret. Persiapan-persiapan tersebut meliputi poin-poin di bawah ini :

Menyiapkan dan Memilih Karya

?Mengundang perupa untuk berkarya sesuai dengan tema lalu memilih karya yang akan dipajang adalaha hal mutlak untuk pameran. Karena karya-karya tersebut adalah inti dari kegiatan pameran seni rupa. Pemilihan karya setelah karya dapat didasarkan terhadap kualitas, jenis karya yang memungkinkan didisplay di lokasi, dan kesesuaian karya terhadap tema pameran.

Menyiapkan Perlengkapan Pameran

?Jangan lupa bahwa ini adalah tahapan persiapan, bukan hanya rencana lagi. Maka, secara konkret berbagai perlengkapan pameran sudah harus mulai disediakan. Perlengkapan tersebut meliputi:

1.   Ruangan pameran yang telah dipersiapkan untuk pelaksanaan pameran

2.   Sekat partisi (panel/panil), untuk menata karya berdasarkan jenis atau temanya, dapat digunakan sebagai pengatur aliran pengujung juga.

3.   Katalog pameran atau buku pameran yang berisi kuratorial atau teks pernyataan/gagasan kurator terhadap tema dan karya yang dipamerkan, gambar dan teks pernyataan/gagasan seniman terhadap karya yang diperlihatkan pada pameran.

4.   Buku tamu, untuk menampung data para pengunjung yang akan berguna sebagai laporan akhir dan evaluasi pameran.

5.   Pencahayaan, seperti lampu sorot untuk memperjelas penampilan karya-karya yang dipamerkan, lampu penerangan, lampu ambient, dsb.

6.   Poster, x-banner, brosur dan media penunjang display lainnya. Terkadang beberapa pameran juga biasanya menampilkan seni instalasi untuk mengganti penunjang display ini.

Pelaksanaan Pameran

?Ada beberapa catatan penting dalam proses pelaksanaan pameran yang harus diperhatikan ketika pameran sudah dilaksanakan.

Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan

?Pelaksanaan pameran seni rupa adalah puncak dari implementasi rencana dan persiapan yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan pameran akan berjalan dengan baik jika seluruh panitia melakukan porsinya masing-masing dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kerja kepanitiaan. Jangan sampai panitia tidak melaksanakan pekerjaannya, karena akan berdampak pada seluruh tim yang lain.

Penataan Ruang Pameran

?Penataan dilakukan dengan mengikuti rancangan denah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penataan ruang pameran seni rupa adalah:

1.       Karya yang memiliki hue warna kuat, tidak didekatkan dengan komposisi warna yang lebih rendah atau halus. Hal ini dimaksudkan agar karya dengan komposisi warna halus tidak terbandingkan terhadap warna yang lebih terang sehingga tampak lebih pucat.

2.       Karya yang memiliki komposisi warna ringan hendaknya tidak diletakan pada ruangan yang gelap, karena akan semakin memperlemah visual warnanya.

3.       Pencahayaan tidak boleh menyilaukan mata pengunjung.

4.       Pemasangan karya harus hampir sejajar dengan pandangan mata pengunjung, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, untuk meningkatkan kenyamanan pemandangnya.

5.       Jika pemasangan karya harus lebih tinggi dari pengunjung, maka condongkan karya kebawah, sehingga lebih mudah dilihat dari bawah.

6.       Letakan beberapa dekorasi penunjang lain seperti pot bunga, atau instalasi lain untuk membuat ruangan menjadi tampak lebih segar dan indah.

7.       Letakan karya 3 dimensi pada karya yang dapat diintari dari berbagai sudut pandang

8.       Kelompokan karya berdasarkan ukurannya.

9.       Perhatikan suhu ruangan, pastikan ventilasinya baik atau gunakan AC jika diperlukan.

10.   Sediakan tempat sampah, terutama ditempat tersedia kudapan (Cahyono, 2002).

Pembukaan Pameran

?Pameran biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang biasanya ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, kurator dan tokoh lain yang bersangkutan dengan acara. Pembukaan pameran adalah seremonial sekaligus pengukuhan bagi seluruh peserta pameran termasuk panitia, seniman dan pengunjung bahwa pameran telah dimulai dan dapat mulai dikunjungi oleh masyarakat luas.

Laporan Kegiatan Pameran

?Laporan berisikan deskripsi yang sedetail mungkin mengenai seluruh kegiatan pameran dimulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pameran. Kegiatan pameran juga harus berisi kelemahan dalam penyelenggaraan pameran. Laporan berfungsi sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangannya dapat dipelajari untuk menyelenggarakan pameran yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.


Referensi

1.   Cahyono, Agus. (2002). Pameran dan Pergelaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

2.   Nurhadiat, Dedi. (1996). Seni Rupa X. Jakarta: Intermasa.

 



Admin Sekolah | 07 Juni 2023| Dibaca : 84641